Selasa, 13 November 2012

Mola hidatidosa


Definisi
Mola hidatidosa merupakan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan yang tidak disertai janin dan seluruh villi korealis mengalami perubahan hidropik.
Pada bebetrapa kasus sebagian pertumbuhan dan perkembangan villi korealis berjalan normal sehingga janin dapat tumbuh dan berkembang bahkan sampai aterm. Keadaan ini disebut mola hidatidosa parsialis.
Karena mengalami perubahan hidrotopik disertai pengeluaran hormone gonadotropin, mola hidatidosa dapat menimbulkan gejala klinis yang bervariasi. Disamping itu infiltrasi sel trofoblas dapat merusak pembuluh darah yang menimbulkan perdarahan, menyebabkan kedatangan untuk memeriksakan diri.
 
Jenis-jenis
Mola hidatidosa komplit
Villi korion berubah menjadi massa vesikel dengan ukuran bervariasi dari sulit terlihat sehingga diameter beberapa centimeter. Histologinya memiliki karekteristik, yaitu :
ñ Terdapat degenerasi hidrofik & pembengkakan stroma villi
ñ Tidak ada pembuluh pada villi yang membengkak
ñ Proliferasi dari epitel trofoblas dengan bermacam2 ukuran
ñ Tidak adanya janin atau amnion
Mola Hidatidosa parsial
Masih tampak gelembungt yang disertai janin atau bagian dari janin. Umumnya janin masih hidup dalam bulan pertama. Tetapi ada juga yang hidup sampai aterm. Pada pemeriksaan histopatologik tampak di beberapa tempat villi yang edema dengan sel trofoblas yang tidak begitu berproliferasi, sedangkan tempat lain masih banyak yang normal.
Gejala Klinis Mola hidatidosa
Permulaan degenerasi mola hidatidosa tidak banyak perbedaan gejala seperti hamil muda, yaitu nek, mual, muntah, pusing, hanya kadang-kadang berlangsung lebih hebat. Perkembangan hamil selanjutnya menunjukan pembesaran rahim yang pesat disertai pengeluaran hormon semakin meningkat. Infiltrasi sel trofoblas yang merusak pembuluh darah menimbulkan gejala sedikit demisedikit sampai perdarahan banyak dan pengeluaran gelembung mola.pengeluaran gelembung mola oleh masyarakat telah dikenal dengan sebutan hamil anggur. Gejala perdarahan dapat menyebabkan keadaan anemia sampai terjadi syok. Tinggi fundus uteri pada penderita mola hidatidosa dapat lebih tinggi dari umur kehamilan sebenarnya.

Penyebab
Penyebab terjadinya mola belum sepenuhnya dimengerti.
Penyebab yang paling mungkin adalah kelainan pada sel telur, rahim dan/atau kekurangan gizi.
Patofisiologi
Karakteristik mola adalah adanya konseptus jaringan trofoblastik hiperplastik yang tertanam pada plasenta. Hasil konsepsi ini tidak memiliki inner cell mass.
Jika terjadi gangguan pada saat embryonic inner cell mass yang seharusnya berpotensi untuk berdiferensiasi menjadi lapisan ekto, meso dan endoderm, maka perubahan tersebut gagal dan terjadilah pembentukan trofoblas yang akan berkembang menjadi sitotorofoblas dan sisitiotrofoblas, danmasih mampu untuk membentuk ekstraembrionik mesoderm yang akhirnya akan membentuk vesikel dari mola dengan mesoderm yang longgar pada inti villinya.
Pemeriksaan penunjang
1.      Pemeriksaan USG
2.      Foto abdomen
Komplikasi
Bisa disertai preeklampsia pada usia kehamilan yang lebih muda
Tirotoksikosis, prognosis lebih buruk, biasanya meninggal akibat krisis tiroid
Emboli sel trofoblas ke paru
. Sering disertai kista lutein, baik unilateral maupun bilateral, kista menghilang jika mola sudah dievakuasi
Mola dengan kista lutein mempunyai resiko 4x lebih besar berdegenerasi
Penatalaksanaan
1.      Perbaikan keadaan umum
Transfusi darah jika anemia atau syok, Menghilangkan penyulit seperti preeklampsia dan tirotoksikosa
2.      Pengeluaran jaringan mola (Evakuasi)
Kuret hisap (Vakum) : Sambil diberikan uterotonika untuk memperbaiki kontraksi, sedia darah
Histerektomi : cukup umur atau cukup anak, bila ditemukan tanda2 keganasan berupa mola invasif
3.      Profilaksis dengan sitostatika
Kasus mola dengan resiko tinggi akan terjadinya keganasan, atau pada pemeriksaan Patologi Anatomi ditemukan mencurigakan tanda keganasan
Methotrexate atau actinomycin D
. Dapat menghindarkan keganasan dengan metastasis, mengurangi koriokarsinoma diuterus sebanyak 3x
4.      Pemeriksaan tindak lanjut (Follow up)
Dianjurkan untuk tidak hamil 1 tahun. Kondom atau pil KB, Pemeriksaan β-hCG berkala dan radiologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar